bulan musim ikan kakap putih

Ikan kakap putih bertelur setelah bulan purnama dan bulan baru. August 03, 2021 Sebenarnya cara mancing di waduk ini sama juga dengan lokasi lainnya, hanya saja jika pada waktu malam maka peralatan yang dibawa yang membedakan. PadaJanuari sampai Mei saat ia melaut, Rokah banyak mendapatkan kakap putih dan kepiting, yang kemudian ia jual ke pelelangan ikan di kampungnya. tiap bulan dapat gaji tetap, tidak seperti nelayan yang bergantung pada jumlah tangkapan ikan. seharusnya pada bulan Mei atau Juni adalah musim udang rebon yang bisa bikin nelayan cuan 2010). Aquaculture development. 4. Ecosystem sangat luas adalah di Pulau Nusi, yaitu 158 lubang KJA approach to aquaculture. FAO Technical Guidelines atau menempati area 1.422 meter persegi atau 0,04% for Responsible Fisheries. No. 5, Suppl. 4. Rome. FAO, dari area yang sesuai untuk budidaya ikan kakap putih. vay tiền trả góp theo tháng chỉ cần cmnd lamchutaichinh . Klasifikasi Ikan Kakap Putih – Ikan kakap mempunyai banyak nama baik di Indonesia maupun di luar negeri. Misalnya di Jawa Tengah dan di Jawa Timur, orang-orang menyebutnya pelak, petehan, tetahan, cabik dan cebeh. Di Madura kadang disebut dengan dubit, tekong, cakong atau cateh, di Sulawesi Selatan dikenal sebagai dengan nama talungsar, pica-pica, atau kaca-kaca dan diluar negeri umumnya dosebut dengan sebutan giant seaperch. Akan tetapi bila di Asia Tenggara ikan kakap lebih dikenal dengan nama seabass, dan untuk dinegara lain disebut dengan sebutan white seabass, silver seaperch, giant perch, palmer, coo-up, two finned seabass dan lain-lainnya. Ikan kakap putih dalam komoditas perdagangan hasil laut untuk masyarakat internasional dikenal dengan nama Giant Seaperch. Ikan kakap di Negara Eropa populer dengan nama Seabass, dan di Negara Australia populer dengan nama Barramundi. Ikan kakap putih Lates calcalifer bila di dalam air akan kelihatan cokelat tua atau kehitaman, akan tetapi bila diamati secara cermat dan akan kelihatan ada warna putih atau keperakan yang dominan pada tubuh kakap putih, terutama pada bagian diperut. Adapun klasifikasi ikan kakap putih adalah sebagai berikut [table id=17 /] Morfologi Ikan Kakap Putih Badan memajang , gepeng, batang sirip ekor lebar, kepala lancip dengan bagian atas cekung cembung didepan sirip punggung. Mulut lebar, gigi halus dan bagian bawah preoporculum berduri kuat. Operculum mempunyai duri kecil, cuping bergerigi diatas pangkal gurat sisi. Sirip punggung memiliki jari- jari keras yaitu antara 7 – 9 dan jari jari lemah antara 10 – 11. Sirip dada pendek dan membulat. Sirip punggung dan sirip dubur mempunyai lapisan bersisik. Sirip dubur bullat dan berjari-jari keras. Sirip ekor bulat. Sisik bertype sisir besar. Tubuh berwarna dua tingkatan yaitu kecoklatan dengan bagian sisik dan perut berwarna keperakan untuk ikan kakap putih yang hidup diperairan laut dan berwarna coklat keemasan pada ikan kakap putih yang hidup diperairan tawar. Ikan dewasa berwarna kehijauan atau keabu – abuan pada bagian atas dan keperakan pada bagian bawah. Habitat Ikan Kakap Putih Ikan Kakap putih hidup diperairan tawar selama kurang lebih 2-3 tahun seperti sungai dan danau yang berhubungan langsung dengan laut. Ikan kakap putih dewasa yang berumur 3 – 4 tahun biasanya beruaya kemuara sungai, danau atau laguna yang mempunyai salinitas 30 – 32ppt untuk pematangan kelamin kemudian memijah secara alami. Pemijahan biasanya terjadi pada akhir musim panas dan awal musim hujan. Pemijahan pada musim penghujan terjadi karena salinitas dan suhu merupakan salah satu factor yang penting karena dapat mempengaruhi siklus pemijahan ikan kakap putih. Bila musim hujan terlambat kemungkinan musim pemijahan ikan kakap putih juga terlambat. Biasanya ikan kakap putih memijah pada saat permulaan bulan gelap atau bulan penuh mulai pukul – malam bersamaan dengan datangnya air pasang. Demikian sedikit pembahasan mengenai Habitat, Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kakap Putih Lates Calcalifer semoga dengan adanya pembahasan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk kita semua, dan kami ucapkan Terima Kasih telah menyimak ulasan kami. Baca juga artikel tentang Habitat Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kakap Merah Lutjanus campechanus Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kembung Rastrelliger Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kepe-Kepe Chaetodon lunula Habitat Morfologi dan Klasifikasi Ikan Kerapu Bebek/Kerapu Tikus Cromileptes Altivelis 80 HASIL TANGKAPAN IKAN KAKAP PUTIH Latescalcarifer PADA UKURAN MATA JARING INSANG YANG BERBEDA DI PERAIRAN PESISIR KOTA SURABAYA THE CATCH OF BARAMUNDI latescalcarifer FISH IN THE DIFFERENT MASH SIZE OF GILL NET IN THE COASTAL WATERS ON THE CITY OF SURABAYA Ahmad Rifqi Abdillah, Hari Subagio, Nurul Rosana JurusanPerikanan, FakultasTeknikdanIlmukelautan Universitas Hang Tuah Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim 150, Surabaya 60111 Telp 031-5945864 Email 2. *Penulis Koresponden ABSTRAK Nelayan pesisir Kota Surabaya menggunakan alat tangkap jaring insang dasar bottom gillnet dalam menangkap ikan kakap putih. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ukuran mata jaring yang berbeda pada jaring insang dasar. Penelitian ini di lakukan bulan Maret hingga Mei 2019 di perairan pesisir kota Surabaya dengan metode observasi untuk mengetahui hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer dan pengaruh ukuran mata jaring yang berbeda. Pengambilan data dilakukan 15 kali sebagai ulangan dan 2 perlakuan berupa ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi sehingga diperoleh 30 data. Hasil penelitian menunjukan hasil tangkapan utama ikan kakap Lates calcarifer sebanyak 65% dan hasil tangkapan sampingan sebanyak 35% diantaranya ikan laosan Eleutheronema Tetradactylum, rajungan Portanus pelagicus, dan dukang Hexanematichthys. Jumlah hasil tangkapan pada mata jaring 6 inchi lebih besar dari pada ukuran 7 inch. Namun berdasarkan anilisis uji t di simpulkan tidak ada pengaruh penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi atau 7 inchi terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih. Perbedaan jumlah hasil tangkapan ikan kakap putih di antara kedua ukuran mata jaring tersebut kemungkinan di sebabkan oleh beberapa factor lingkungan yakni arus, suhu, dansalinitas. Kata kunci Ukuran mata jaring, ikan kakap putih, jaring insang dasar. ABSTRACT Coastal fishermen in the city of Surabaya use bottom gillnet fishing gear to catch barramundi fish. This research aims to determine the effect of different mesh sizes on basic gill nets to determine the productivity of the catch of barramundi fish. This research was conducted in March to May 2019 in the coastal waters of the city of Surabaya with an observationData acquisition was performed 15 times as repetition and 2 treatments in the size of 6-inch and 7-inch nets until 30 data points were obtained. The catches in the research showed that the main catches of snapper Lates calcarifer were 65% and the by-catches were 35% including laosan Eleutheronema tetradactylum, crab Portanus pelagicus, and dukang Hexanematichthys. The amount of catch on the 6 inch net is greater than the 7 inch size. However, based on the t-test analysis, it was concluded that there was no effect on the number of catches using the size of a 6-inch or 7-inch mesh to the catch of barramundi fish. The difference in the number of catches of barramundi fish between the two mesh sizes is probably caused by several environmental factors, namely flow, temperature, and salinity. KeywordsMesh size, Barramundi , Bottom gillnet. 81 PENDAHULUAN Perkembangan teknologi penangkapan ikan di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu perikanan, mencangkup pengetahuan alat tangkap dan hasil tangkapan. Pengetahuan tentang alat tangkap dan hasil tangapanya adalah faktor penting dalam memahami proses penangkapan, perkembangan rancangan alat penangkapan yang menuntut adanya keseimbangan dalam berbagai aspek Syofyanet dkk. 2010. Keadaan perikanan tangkap di pesisir Kota Surabaya memiliki hasil laut yang baik, sarana prasarana yang memadai dan mewakili alat tangkap yang digunakan oleh nelayan - nelayan di Surabaya. Secara sepintas dari aspek sosial ekonomi, kehidupan nelayan di pesisir Surabaya masuk dalam katagori menengah kebawah Pristayandana 2010. Masyarakat nelayan Surabaya memproduksi hasil laut yang kemudian dijual dalam bentuk ikan segar atau diolah menjadi bahan makanan seperti ikan kakap putih hasil tangkapan nelayan yang diolah sebagai kerupuk kulit ikan dan olahan lainya. Banyak masyarakat pesisir Kota Surabaya yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut tersebut. Pada umumnya, nelayan pesisir kota Surabaya menggunakan alat tangkap gill net sebagai pengoprasian penangkapan ikan. Menurut Martasuganda 2002 jaring insang gillnet adalah jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran mata jaring yang berbeda. Salah satu alat tangkap yang digunakan oleh nelayan pesisir kota surabaya khusus untuk menangkap ikan kakap putih adalah jaring insang dasar bottom gillnet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran mata jaring terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer di perairan pesisir kota Surabaya dan mengetahui hasil tangkapan sampingan dalam satuan ekor pada alat tangkap jaring insang dasar pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. BAHAN DAN METODE Penelitian ini di laksanakan di perairan pesisir Kota Surabaya. Pengambilan data penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2019 hingga Mei 2019. Penelitian di laksanakan selama 3 bulan melalui beberapa tahap mulai tahap persiapan dan penyusun usulan penelitian, pengambilan data, pengolahan data, penulisan dan pelaporan hasil penelitian. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah GPS geogle map, Jaring insang dasar, alat tulis, rol meter dan mistar. Dalam penelitian ini ikan kakap putih Lates calcarifer sebagai obyek penelitian. Mencatat titik koordinat untuk menentukan lokasi saat penelitian dengan menggunakan GPS, setting dan houling, kamera sebagai monitoring atau dokumentasi data, roll meter mengukur panjang ikan dan mistar sebagai mengukur mata jaring,untuk mengetahui hasil tangkapan terbanyak ikan kakap putih Lates calcarifer dari ukuran mata jaring insang kakap yang berbeda di lakukan penelitian, dengan cara melakukan oprasional sebanyak 8 kali trip guna menentukan ulangan sebanyak 15 setting. Rancangan penelitian yang digunakan data dalam penelitian ini menggunakan Uji-T t-test independent yang terdiri dari 15 kali setting sebagai ulangan dan 2 Perlakuan berupa ukuran mata jaring yang berbeda, 6 inchi dan 7 inchi. Pengolahan data Menggunakan program SPSS versi HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tangkapan Ikan Kakap Putih Lates calcarifer Hasil tangkapan pada jaring insang di Pantai Timur Surabaya adalah Jenis ikan kakap putih Lates calcarifer yang merupakan target tangkapan utama. Adapun hasil tangkapan sampingan yaitu ikan sumbal atau laosan Eleutheronema tetradactylum, rajungan Portanus 82 pelagicus, dan ikan Dukang Hexanematichthys. Berikut ini hasil tangkapan panjang total ikan kakap putih pada bulan yang berbeda dapat di lihat pada gambar 1. Gambar 1. Hasil panjang total rata – rata cm ikan kakap putih Lates calcarifer pada bulan yang berbeda. Pada bulan Maret hasil tangkapan lebih panjang dibandingkan pada bulan April dan Mei karena pada bulan Maret keadaan musim penghujan sehingga ikan kakap putih yang tertangkap adalah induk kakap dalam keadaan memijah atau matang gonad. Pada bulan April dan Mei hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer mengalami penurunan panjang ikan, karena pada bulan April dan mei sudah memasuki musim kemarau yang relatif ikan memasuki usia muda sehingga hasil yang di dapatkan mengalami penurunan panjang tubuh ikan. Gambar 2. Berat rata-rata kg Ikan Kakap Putih. Berat hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer pada penelitian ini yang paling tinggi pada bulan Maret dengan nilai rata-rata sebesar 4,02 kg/ekor, dan berat ikan kakap pada bulan april nilai rata - rata 2,95 kg/ekor. Pada bulan Mei berat ikan kakap dengan nilai rata - rata sebesar 2,46 kg/ekor. Sehingga rata - rata berat ikan yang paling besar terletak pada bulan Maret. Hal tersebut karena ada faktor musim penghujan dimana ikan yang tertangkap mulai masa reproduksi atau matang gonad dengan ukuran ikan usia dewasa. Pada bulan April memasuki musim kemarau ikan yang tertangkap lebih kecil atau usia beranjak dewasa, sedangkan pada bulan Mei hasil tangkapan ikan kakap putih dengan berat lebih rendah dengan ukuran ikan usia anak - anak. Adapun hubungan panjang - berat ikan merupakan salah satu informasi pelengkap yang perlu diketahui dalam kaitan pengelolaan sumberdaya perikanan, misalnya dalam penentuan selektifitas alat tangkap agar ikan - ikan yang tertangkaphanya yang berukuran layak tangkap. Richter 2007 dan Blackweel 2000 mengatakan bahwa pengukuran panjang - beratikan bertujuan untuk mengetahui variasi berat dan panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompok - kelompok dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonadnya. Berikut ini hasil berat rata - rata ikan kakap Lates calcarifer kg Pada bulan yang berbeda dapat di lihat pada gambar 2. Gambar 3. Hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan% ekor Hasil diagram kue di atas menunjukan bahwa hasil tangkapan dalam % ekor tangkapan utama adalah komponen dari stok ikan yang utama di cari dari operasi penangkapan. Hasil 83 tangkapan sampingan adalah ikan non target yang tertangkap dalam operasi penangkapan. Tertangkapnyaspesiesikan non target ini dapat disebabkan karena adanya tumpang tindih habitat antara ikan target dan non target serta kurang selektifnya alat tangkap yang digunakan Manalu 2003. Hasil tangkapan utama dan tangkapan sampingan % ekor dapat dilihat pada gambar 3. Gambar 4. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 6 inchi. Jumlah total sebanyak 17 ekor ikan Kakap putih yang di dapatkan selama penelitian. Hasil tangkapan yang paling sedikit terdapat pada bulan maret karena curah hujan yang sangat tinggi dan gelombang besar, sehingga hasil tangkapan ikan kakap putih menurun. Menurut Reinnamah, 2010 Keberadaan ikan bersifat dinamis, selalu berubah/berpindah mengikuti pergerakan kondisi lingkungan yang secara alamiah ikan akan memilih habitat yang lebihsesuai. Sedangkan habitat tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi atau parameter oseanografi perairan seperti suhu permukaan laut, salinitas, konsentrasi klorofil laut, gelombang laut, cuaca dan sebagainya, yang berpengaruh pada dinamika atau pergerakan air laut baik secara horizontal maupun vertical. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 6 Inchi lihat pada gambar 4. Gambar 5. Distribusi hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer ekor pada ukuran mata jaring insang dasar 7 inchi. Hasil tangkapan ikan Kakap Putih Lates calcarifer pada ukuran mata jaring 7 inchi, hasil tangkapan yang paling banyak terdapat pada bulan Mei dengan dengan jumlah tangkapan terdapat 5 ekor, bulan Maret ada 4 ekor ikan kakap putih dan hasil tangkapan yang paling sedikit terdapat pada bulan April terdapat 2 ekor. Jumlah total hasil tangkapan pada ukuran mata jaring 7 inchi sebanyak 11 ekor ikan kakap putih. Bulan april merupakan musim penangkapan ikan tetapi hasil tangkapan yang di dapat lebih sedikit dikarenakan faktor ukuran mata jaring terlalu besar sehingga ikan mudah lolos. Menurut Zamil, 2007 ukuran mata jaring yang digunakan pada jarring insang umumnya disesuaikan dengan ukuran ikan yang menjadi target penangkapan. Dengan demikian, hasil tangkapan diharapkan hanya didominasi oleh ikan – ikan yang ukurannya sesuai dengan ukuran mata jaring. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 7 inchi dapat di lihat pada gambar 5. Gambar 6. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. 84 Ikan kakap putih Lates calcarifer pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi dilakukan guna untuk mengetahui ukuran mata jaring yang layak digunakan dalam melakukan oprasional terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih di perairan pesisir kota Surabaya. Hal ini sesuai dengan pendapat Syofyan, I. 1996 yang menyatakan bahwa mata jaring dan panjang ikan memiliki hubungan langsung keefisiensi alat tangkap sehingga penentuan besar mata jaring sangat penting untuk alat tangkap gillnet. Ditambahkan Suhaisti, 2002 bahwa hasil tangkapan ikan banyak dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain keberadaanikan, jumlah upaya penangkapan, dan tingkat keberhasilan operasi penangkapan. Hasil tangkapan ikan kakap putih pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi dapat di lihat pada gambar 6. Konstruksi jaring insang kakap putih Lates calcarifer Tabel 1. Konstruksi jaring insang kakap Bottom gillnet Tali ris bawah Tali ris atas Menurut Martasuganda 2002, jaring insang gill net adalah satu jenis alat penangkap ikan dari bahan jaring yang bentuknya empat persegi panjang dimana ukuran matajaring mesh size sama, jumlah mata jaring kearah horisontal mesh lenght/ML jauh lebih banyak dari jumlah mata jaring kearah vertikal mesh depth/MD. Pada lembaran jarring bagian atas diletakkan pelampung floats dan pada bagian bawah diletakkan pemberat sinkers. Maka kontruksi jaring insang kakap yang berada di perairan pesisir kota surabaya sangat layak digunakan untuk proses oprasional. Konstruksi jaring insang kakap Bottom gillnet dapat di lihat pada tabel 1. Parameter kualitas air laut Tabel 2. Hasil parameter kualitas air Pengambilan sampel kualitas air laut dilakukan seminggu sekali dalam tiga minggu danpada waktu pagi hari. Hasil parameter kualitas air dapat di lihat pada tabel 2. Hasil analisis Uji Normalitas Tabel 3. Uji normalitas hasil tangkapan jaring insang kakap pada ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi. Berdasarkan tabel 3 didapatkan nilai probabilitas untuk alat tangkap 6 inchi dan 7 inchi adalah 0,484 yang berarti data tersebut tersebar normal. Pengambilan keputusan ini sesuai kaidah yang berlaku apabila nilai signifikan lebih besar 0,05 pada P>0,05 sebaliknya, apabila nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 pada P>0,05 maka data dikatakan tidak normal Sugiyono, 2013. Dengan demikian data tersebut layak untuk 85 dilanjutkan menggunakan uji yang telah diajukan. Uji homogenitas Dalam penelitian ini, pengambilan keputusan homogen atau tidaknya data ini berdasarkan asumsi. Nilai homogenitas 0,465 sehingga data diansumsikan homogen. Uji T t-test Hasil uji T berpasangan dan diolah menggunakan SPSS versi Tabel 4. Hasil uji independent T-test Dari di atas dapat dijelaskan bahwa nilai signifikan 0,190 > 0,05 yang berarti H0 diterima. Dimana H0 menyatakan bahwa penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi tidak berpengaruh terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer. Sehingga berdasarkan uji independen uji sample t test pada taraf kepercayaan 95% terhadap dua sampel yang masing – masing sampel terdiri dari 15 ulangan dapat disimpulkan bahwa penggunaan ukuran mata jaring insang kakap yang berbeda antara 6 inchi dan 7 inchi di perairan pesisir kota Surabaya, mengatakan hasil tangkapan ikan kakap, yang berarti kuantitatif tidak berbeda nyata. Berdasarkan kondisi yang berada di lapangan perbandingan ukuran mata jaring insang dasar yang berbeda di perairan pesisir Kota Surabaya karena jarak ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi terlalu kecil hanya selisi 1 inchi, sehingga tidak ada pengaruh ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer, jaring 6 inchi memperoleh hasil rata – rata 1,13 dan jaring 7 inchi 0,73 per ekor dapat dilihat pada tabel 4. Kesimpulan 1. Jenis ikan hasil tangkapan dari ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi adalah ikan kakap putih Lates talcarifer dengan jumlah hasil tangkapan sebanyak 28 ekor. 2. Jenis ikan hasil tangkapan sampingan antara lain ikan sumbal atau laosan Eleutheronema tetradactylum, rajungan Portanus pelagicus, dan dukang Hexanematichthys sebesar 15 ekor 3. Jumlah hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer yang dapat pada ukuran mata jaring 6 inchi sebanyak 17 ekor, sedangkan ukuran mata jaring 7 inchi sebanyak 11 ekor. 4. Berdasarkan anilisis uji t diperoleh signifikansi sebesar 0,190 maka H0 di terima, sehingga dapat di simpulkan tidak ada pengaruh penggunaan ukuran mata jaring 6 inchi dan 7 inchi, terhadap hasil tangkapan ikan kakap putih Lates calcarifer. Ucapan terimakasih Saya ucapan terimakasih kepada Bapak Ir. Hari Subagio, M. Si. dan Ibu Nurul Rosana, selaku dosen pembimbing skripsi dan keluarga yang telah mendukung selama berjalanya skripsi serta teman - teman perikanan Universitas Hang Tuah Surabaya. Daftar pustaka Djamali 1998. Sumber Daya Benih Alam Komersial. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI vi + 160 86 Analisis Profil Sosial-Ekonomi umah Tangga Nelayan Di Kecamatan Bulak Pesisir Pantai Surabaya.[Skripsi].Surabaya Richter, 2007. Development and evaluation of standard weight equations for bridgelip sucker and largescale sucker. North American Journal of Fisheries Management, 27 936-939 Reinnamah, yohanes. 2010. Fisfinder danTeknologiPenangkapanIkan. Karmelreinnamah. Rabu, 21 April Suhaeti. 2002. PendugaanPotensi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Ikan Terbang Sardenellafimbriata Di Perairan Teluk Banten. Skripsi. Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian. Jatinangor. 54 hal. Tidak di Duplikasi. Sugiono. penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Syofyan, I. 1996. Kontruksi dan Rancangan Alat Tangkap Drift Gillnet JaringInsangHanyut untuk Menangkap Ikan Senangin Polynemustetradactilus di Perairan Selat Berhala Riau. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Syofyan I, Syaifuddin, Cendana F. 2010. Studi komparatif alat tangkap jarring insang hanyut drift gillnet bawal tahun 1999 dengan tahun 2007 di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 151 Zamil NN. 2007. Sebaran Hasil Tangkapan Jaring Rampus Berdasarkan Ketinggian dan Lembar Jaring [skripsi]. Bogor ID Institut Pertanian Bogor. Bagaimana Cara Pemijahan Ikan Kakap Putih Untuk Pemula? Ikan kakap adalah salah satu jenis ikan karnivora yang memakan hewan yang ukurannya jauh lebih kecil dari tubuhnya. Cara Pemijahan Ikan Kakap Putih Untuk Pemula Secara umum jenis ikan ini habitatnya di daerah perairan peralihan seperti daerah hitan mangrove yang terletak di pinggiran pantai. Ia juga mampu hidup didaerah perairan laut, payau atau pun tawar. Mestipun kita ketahui bahwa kakap laut ukurannya jauh lebih besar, namun kakap yang hidup di air tawar akan jauh lebih mudah dalam membudidayakannya. Proses budidaya ikan kakap salah satunya ikan kakap putih sangat mudah kita jumpai di indonesia bahkan di semua wilayah ada budidaya ini. Keuntungan yang dihasilkan dari budidaya ini sangat menjanjikan. Proses budidayanya tidaklah sulit dan pemeliharannya tidak membutuhkan modal yang besar sehingga bisa menguntungkan para pelaku budidaya. Baca Juga Taksonomi Ikan Kakap Putih cara pemijahan ikan kakap putih guna memperoleh hasil produksi benih secara kuantitas. Sebaiknya induk jantan yang dipilih adalah induk yang berukuran 2 – 10 kg dengan kandungan sperma 5 – 15 ml dan induk betina berukuran 3 kg dengan produksi telur sekitar 1 – 1,5 juta telur. Pemilihan habitat dan lokasi pemeliharan Sebelum melakukan proses pemijahan yang harus diperhatikan adalah pemilihan habitat dan lokasi pemeliharaan. Secara umum ikan kakap sangat toleransi terhadap salinitas yang sangat tinggi. Ikan kakap puti dapat tumbuh baik dengan segala jenis air. Tempat pemeliharaan atau pemijahan bis amenggunakan kolam tambak, dan bahkan dipinggir pantai. Teknik pemijahan induk ikan kakap Proses ini membutuhkan 2 orang yang mana 1 orang memegang ikan kakap jantan ataupun betina dan yang satu bagian yang mengeluarkan sperma ataupun telur. Pemijahan dilakukan menggunakan ibu jari atau telunjuk dengan arah dari perut bagian depan hingga belakang secara perlahan. Anda harus menampung hasil pijahan pada sebuah wadah. Cara pembuahan Segera campur secara rata sperma dan telur pada sebuah wadah dengan bahan yang lunak dan halus dan teteskan sedikit demi sedikit air pada saat pengadukan. Perawatan telur Ketika telur sudah dibuahi maka simpan pada plastik vinyl yang telah diberi air garam berkadar 28 – 32 permil. Masukkanlah mereka pada bak penetasan dengan suhu 28 -29 derajat celcius. Mereka akan menetas selama 12 jam jika suhu sekitar 30 derajat celcius dan menetas sekitar 17 jam jika suhu lebih rendah. Pemeliharaan larva Larva berumur 24 jam mulai mengalami pigmentasi mata, 26 jam proses pigmentasi berakhir dan larva menetas. Setelah Meta selama 30 jam mulut larva terbuka penuh, 42 jam kuning telur terserap habis begitu juga tetasan minyak larva akan habis setelah 80 jam. Titik kritis hidup larva terjadi setelah 93 jam, saat ini pasokan makan telah habis, maka perlu diberi pakan yang mengandung nutrisi seimbang dengan kebutuhan dan ukurannya. Biasanya diberi zooplanton seperti kutu air Rotifera sebanyak 30 ml per individu, dan berilah artemia salin sekitar 5 ml per individu setelah 10 hari. Pemijahan dalam bak mandi Calon induk pemijahan ikan kakap sebaiknya memiliki berat sekitar 3,5 kg. Pilih induk jantan yang berusia 2 – 4 tahun untuk menghasilkan sperma dan induk betina yang berusia 3 – 4 tahun untuk menghasilkan telur. Namun jika menginginkan hasil yang lebih baik, pilihlah induk yang berusia lebih tua. 1 bulan menjelang pemijahan pindahkan induk betina dan jantan pada bak dengan perbandingan 1 1 , namun dalam 1 bak bisa di isi 5 – 10 pasang. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan larva adalah sebagai berikut Kondisi air Gunakan air laut dengan mutu baik, kadar garam sekitar 30 permil dan airnya mengalir. Gantilah air sebanyak 80 % setiap harinya dengan air laut baru. Pemberian pakan Pakan yang diberikan bisa ikan rucah lemuru atau teri dengan perbandingan 1% dari berat badan induk ikan. Pakan diberikan sekali sehari setelah kepala dipotong dan dibersihkan. Sering terjadi ikan yang harusnya memijah tapi mereka belum memijah, sehingga perlu dipacu dengan pematangan gonat yang di suntik hormon, tapi pastikan kematangan induk, cara, dosis dan waktunya benar. Induk betina harus memiliki ukuran diameter telur 0,8 mm dan induk jantan harus memiliki sperma jika diastripping. Dalam waktu 36 jam ikan akan memijah, jika masih belum memijah maka suntuklah 48 jam setelah suntikan pertama dan lakukan pada pukul 8 – 9 pagi pada bagian dorsal tutup insang atau di bawah duri punggung keras kedua. Demikianlah ulasan singkat mengenai Cara Pemijahan Ikan Kakap Putih Untuk Pemula. Semoga bisa dimanfaatkan guna mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Baca Juga Jenis Ikan Kakap Yang Dapat Dibudidayakan Home » Tips Mancing » Karakteristik Dan Keunikan Ikan Kakap Putih Barramundi Yang Perlu Angler Ketahui Halo sobat Aliems' Journey, ulasan kali ini akan merangkum segala hal yang berkaitan dengan Ikan Kakap Putih. Penulis ambil dari berbagai sumber sebagai referensi bagi sobat semua untuk lebih mengenal terutama berbagai keunikan dari ikan kakap putih ini. Ikan kakap putih biasa disebut dengan julukan barramundi adalah spesies ikan yang mendominasi banyak sungai tropis. Lezatnya rasa daging ikan ini ketika di konsumsi dan betapa sulit serta menegangkannya ikan ini ketika ditangkap menjadikan barramundi sebagai ikan target utama dari banyak anglers di Asia Tenggara dan Australia. Sebagai predator air dangkal, ikan kakap putih bisa hidup di air laut lalu bersama kelompoknya bermigrasi ke air tawar. Barramundi juga memiliki keunikan ketika mencapai ukuran dan umur tertentu ketika ikan ini bisa berganti jenis kelamin. Secara internasional, barramundi juga dikenal sebagai Ikan Bass Asia atau Australian Sea Bass. Kata Barramundi sendiri diyakini berasal dari bahasa Aborigin yang berarti Ikan Besar. Perlu sobat Aliems' Journey ketahui, ikan ini merupakan ikan endemik yang hanya berada di sebagian perairan Asia Tenggara dan Australia. Pada tahun 1980-an, ikan barramundi mulai dikenal luas seiring dengan meningkatnya penjualan ikan ini untuk tujuan konsumsi. Ikan Barramundi Bersifat Rakus, Tidak Pilh-pilih Makanan Sifat pertama dari ikan barramundi yang perlu sobat Aliems' Jouney ketahui bahwa barramundi adalah predator oportunistik. Oportunisme adalah tindakan yang dipandu terutama oleh motivasi mementingkan diri sendiri. Karena kerakusannya demi mempertahankan kelompok dan dirinya sendiri, ikan barramundi bisa memakan hewan apa saja yang dia temui di dalam air. Hewan yang secara umum menjadi mangsa dari ikan kakap putih adalah serangga, laba-laba, udang, ikan jenis lainnya dan bahkan buaya berukuran kecil! Barramundi bisa mengkonsumsi mangsa yang berukuran hingga 60 persen dari panjangnya sendiri. Fantastis! loading... Pola Makan dan Ukuran Mangsa Sangat Ditentukan Oleh Ukuran Ikan Kakap Putih. Pola makan ikan kakap putih dengan ukuran besar terdiri dari 60 persen ikan lain dan 40 persen krustasea kelompok udang. Sementara ikan barramundi kecil kebanyakan makan udang kecil. Saat suhu air dingin selama musim kemarau, barramundi menjadi kurang aktif dan makan lebih jarang. Akan tetapi pada saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, suhu air bisa sampai 10 ° C lebih tinggi daripada selama musim kemarau. Pada saat inilah biasanya aktivitas ikan barramundi untuk mencari mangsa akan lebih meningkat. Jadi, jika sobat Aliems' Journey mencari waktu terbaik untuk memancing ikan kakap putih atau barramundi, peralihan antara musim kemarau ke musim hujan adalah watu di mana serangan barramundi akan lebih intens. Sedangkan untuk mendapatkan ikan target dengan ukuran besar babon, gunakan umpan berupa ikan hidup biasanya menggunakan ikan belanak, atau menggunakan umpan tiruan lures. Baca Juga Tips Mancing Ikan Kakap Putih Barramundi Agar Hasilnya Maksimal Ikan Barramundi Mengalami Pergantian Jenis Kelamin Sifat unik dari ikan barramundi lainnya yang mungkin sebagian besar dari sobat Aliems' Journey belum ketahui adalah hermafrodit protandis. Arti dari hermafrodit protandis adalah bisa mengubah jenis kelamin dari yang sebelumnya bejenis jantan menjadi betina. Ikan barramundi mencapai tingkat dewasa untuk pertama kali sebagai ikan jantan fungsional dan kemudian menjalani perubahan jenis kelamin untuk menjadi betina. Studi dan penelitian di Australia menunjukkan ada hubungan antara ukuran dan jenis kelamin. Kebanyakan Ikan Barramundi dewasa sebagai jantan biasanya berukuran sekitar 50 hingga 60 sentimeter dan mulai mengubah jenis kelamin menjadi betina setelah berukuran sekitar 80 sentimeter, dengan syarat Ikan Barramundi tersebut hanya jika mereka hidup di perairan laut tidak bermigrasi ke arah muara atau sungai payau. Diyakini bahwa air asin memicu kematangan seksual pada barramundi jantan dan bahwa berdasarkan pengamatan, pejantan ini perlu menelurkan setidaknya sekali sebelum akhirnya berubah menjadi betina. Sangat unik bukan, guys? Siklus Hidup Ikan Barramundi Cukup Kompleks Barramundi memiliki siklus hidup yang kompleks yang mencakup fase air tawar, estuarine muara payau dan laut. Umumnya, di musim hujan, barramundi dewasa yang matang secara seksual bermigrasi dari air tawar ke muara pesisir dibantu oleh banjir besar yang terjadi di muara sungai. Di Australia, antara bulan September dan Maret di dataran berlumpur dangkal di daerah muara, ikan memiliki suhu dan kondisi salinitas yang paling menguntungkan untuk pemijahan. Pemijahan cenderung terjadi pada malam hari di sekitar waktu pasang kendur dan kemungkinan besar proses pemijahan ini dipengaruhi oleh dengan siklus bulan. Malam setelah bulan penuh full moon dan bulan baru new moon adalah periode aktivitas pemijahan terbesar ikan barramundi. Baca Juga Spot Mancing Ikan Kakap Putih Di Patimban Subang Larva Ikan Barramundi yang baru menetas menetap di habitat pasang surut atau rawa-rawa pesisir, yang pada umumnya dijadikan sebagai area pembibitan untuk individu hingga usia satu tahun. Barramundi remaja ini biasanya berkembang di laguna mangrove dan dataran banjir selama tahun pertama mereka, dan kemudian pindah ke laut pantai dangkal sebelum bermigrasi kembali ke sungai dan aliran air tawar. Di sini mereka tetap untuk tiga sampai empat tahun berikutnya saat berkembang menjadi dewasa. Sementara itu jika perairan laut habitat barramundi tersebut tidak memiliki akses ke air tawar, mereka akan tetap berada di daerah pesisir dan muara. Siklus Hidup Ikan Barramundi Kelangsungan hidup larva larva dan juvenil ikan muda sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Meskipun produksi jutaan telur, seperti banyak spesies ikan lainnya, lebih dari 90 persen mati dalam beberapa minggu atau bulan pertama. Tingkat kematian bahkan lebih tinggi pada tahun-tahun dengan curah hujan rendah, suhu air yang lebih dingin, atau ketika mengalami kelangkaan makanan. Berikut siklus hidup ikan kakap putih barramundi yang perlu sobat Aliems' Jouney ketahui Barramundi menjadi dewasa secara seksual sebagai jantan berusia sekitar tiga hingga empat tahun. Jantan berubah menjadi betina dari sekitar lima atau enam tahun ke depan, tetapi membutuhkan air asin untuk perubahan jenis kelamin ini. Ikan barramundi pada umumnya bisa hidup sampai setidaknya 20 tahun. Pada awal musim hujan Oktober, barramundi dewasa yang aktif secara seksual bermigrasi dari sungai air tawar ke muara pantai untuk bertelur, melepaskan telur dan sperma ke dalam air. Seekor betina besar dapat menghasilkan hingga 32 juta telur selama musim pemijahan. Hanya 24 jam setelah pembuahan, ikan barramundi hampir siap menetas dari telur. Setelah menetas, larva barramundi belum sepenuhnya berkembang. Mata dan mulut tertutup dan larva harus bergantung pada pasokan nutrisi internal dari kantung kuning telur. Gelombang tinggi dan musim hujan banjir membawa telur dan larva ke habitat bakau dan lahan basah. Pada hari dua atau tiga kehidupan, mata dan mulut terbuka dan larva mulai mencari makanan. Organisme hidup pertama yang dimakan larva adalah plankton kecil. Pada akhir musim hujan April, dataran banjir mulai mengering dan sebagian besari ikan barramundi remaja bermigrasi ke hulu ke air tawar. Beberapa tetap di habitat estuari muara Setelah satu tahun, ikan barramundi telah mencapai ukuran antara 30 hingga 40 sentimeter dan merupakan predator oportunistik yang sangat rakus. Ikan Barramundi Merupakan Ikan Penghuni Perairan Hangat Barramundi menghuni berbagai habitat di perairan pesisir, muara dan laguna dalam air yang jernih hingga kedalaman 40 meter. Paling sering, mereka ditemukan di sungai dan anak sungai yang lebar dengan aliran air yang lambat tetapi memiliki aliran air yang kontinyu atau terus menerus. Kakap Putih lebih menyukai suhu air di atas 20 ° celcius dan pada umumnya akan berlindung di sekitar reruntuhan bangunan di dalam air rumpon, kayu gelondongan yang terendam dan vegetasi yang menjorok pohon-pohon yang menjorok ke arah air. Ciri Khas Morfologi Ikan Barramundi Bentuk khas barramundi dapat mudah dikenali dari bentuk kepalanya yang runcing, dahi cekung, rahang besar membentang di belakang mata dan sirip ekor bulat. Ikan barramundi memiliki sirip punggung dengan tujuh atau delapan duri yang kuat dan sirip dorsal kedua berjumlah sepuluh atau sebelas. Ada perbedaan yang jelas antara barramundi yang diambil dari air asin dan yang diambil dari air tawar. Spesimen barramundi yang diambil dari air asin berwarna kebiru-biruan atau abu-abu kehijauan pada tubuh bagian atas, perak pada tubuh bagian bawah, memiliki sirip kekuningan dan bentuk tubuh umum memanjang. Ciri Khas Garis Putih Pada Juvenil Ikan Barramundi Sementara barramundi air tawar payau pada umumnya memiliki tubuh bagian atas yang lebih gelap, bagian bawah tubuh yang berwarna keemasan, sirip gelap, lingkar dalam dan ekor tebal. Tubuh mengandung timbunan lemak yang besar, terutama barramundi yang tinggal di laguna air yang terperangkap pada suatu tempat karena terhalang oleh pasir atau batu karang. Daging ikan barramundi yang ditangkap dari air tawar payau ini sering memiliki rasa berlumpur atau saat dimasak. Ikan barramundi remaja memiliki struktur dan bentuk seperti layaknya ikan dewasa. Satu-satunya karakteristik yang membedakan ikan remaja dengan ikan dewasa pada barramundi, selain ukuran, adalah adanya garis kepala dorsal putih pada ikan antara satu dan lima sentimeter panjangnya. Jadi, sobat Aliems' Joueney bisa langsung mengetahui jika ikan tersebut masih berusia remaja dengan mengamati ada tau tidaknya garis kepala yang memanjang. Barramundi Merupakan Ikan Tangkapan Yang Memiliki Nilai Komersial Penting Barramundi telah mendapatkan reputasi sebagai salah satu ikan konsumsi terbaik di Australia. Sementara di Indonesia, barramundi adalah ikan target favorit yang diburu oleh anglers di sektiar pesisir, laut dalam, hutan mangrove, muara dan sungai-sungai besar yang berhubungan dengan laut. Para anglers sangat menantikan datangnya strike dan pertarungan yang sengit untuk menaklukkan ikan yang memiliki nama latin Lates calcarifer ini. Kebiasaan barramundi yang melompat ke udara ketika mencoba melepaskan diri dari jeratan kail menjadi salah satu sensasi luar biasa yang sangat ditunggu oleh para anglers. Baca Juga Spot Mancing Ikan Kakap Putih Di Dam Bungko Kabupaten Cirebon Selain sesasi saat memancing, daging ikan barramundi yang lezat merupakan daya tarik tersendiri untuk dikonsumsi bersama keluarga. Siapapun tidak akan menyangkal bahwa gulai kepala kakap putih yang disajikan di restoran Padang sangat lezat untuk dinikmati. Beberapa anglers juga sengaja mencari ikan barramundi untuk dijual ke pengepul atau ke tempat pelelangan ikan. Harga per 100 gram daging ikan kakap putih dihargai atau Rp. jika dijual per kilogram. Budidaya Ikan Kakap Putih Di Indonesia Seiring dengan banyaknya penelitian mengenai cara reproduksi dari Ikan Kakap Putih di Indonesia. Beberapa pengusaha pertambakan sukses membudidayakan ikan ini untuk tujuan konsumsi baik menggunakan media keramba maupun media seperti bak atau kolam fiber. Pemerintah melalui Kementrian Kelautan dan Perikanan mendukung dan membantu memfasilitasi para pengusaha budidaya Ikan Kakap Putih. Tahun 2017 yang lalu target produksi daging Ikan Kakap Putih ini mencapai ton per tahun. Dengan potensi yang sangat menjanjikan ke depan, siapa tahu ada di antara Aliems' Journey yang tertarik untuk menggeluti budidaya ikan kakap putih. Referensi mengenai budidaya Ikan Kakap Putih juga sudah cukup banyak dan dengan bantuan dari pemerintah, anda bisa sukses menjadi salah satu pengusaha yang bergerak di bidang budidaya ikan barramundi. Tempat Budidaya Ikan Kakap Putih Nah guys, demikian ulasan mengenai karakteristik dan keunikan ikan kakap putih barramundi yang perlu ketahui oleh angler Semakin anda mengenal karakteristiknya, anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat untuk memancing ikan kakap putih, umpan jitu apa yang bisa sobat gunakan untuk memancing ikan kakap putih, teknik memancing ikan kakap putih serta peluang usaha dari budidaya ikan kakap putih. aliemsurya

bulan musim ikan kakap putih